ads

Senin, 30 Juni 2008

PANDUAN KESEHATAN MULUT

Panduan anda di dalam mencegah radang gusi dan hubungannya dengan kesehatan tubuh lainnya

Gusi dan kesehatan tubuh lainnya

Kita semua tahu bahwa pencegahan adalah kunci untuk memelihara kesehatan, bahkan sebuah adagium menyatakan “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Lantas, apa hubungannya kesehatan gusi bagi kesehatan tubuh?? Artikel ini –insya Alloh- akan menjelaskan hubungan antara kesehatan mulut dan kesehatan tubuh lainnya.

Sebagaimana kita telah mengetahui bahwa merokok dapat meningkatkan kolesterol, obesitas, sakit jantung, paru-paru, kanker dan mengganggu janin dan kehamilan. Demikian pula dengan radang gusi, yang dapat meningkatkan resiko sejumlah problem kesehatan serius.

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa radang gusi memiliki kaitan dengan :

  • Serangan jantung dan stroke.

  • Pneumonia dan gangguan saluran pernafasan lainnya.

  • Diabetes.

  • Dan beberapa penyakit kronis lainnya

Mungkin akan muncul pertanyaan, bagaimana mungkin bisa radang gusi menyebabkan serangan jantung, stroke, diabetes dan lainnya??

Jawabannya adalah mudah, yaitu bagi orang-orang yang menderita radang gusi, ketika mereka menggosok gigi atau makan makanan yang keras, dapat melukai jaringan gusi dan berdarah, yang pada akhirnya menyebabkan bakteri masuk ke peredaran darah berpindah ke bagian tubuh lainnya dan berpotensi memperburuk atau menyebabkan bentuk lain problem kesehatan.

Apa itu radang gusi??

Radang gusi dimulai dengan pembentukan deposit kasar dan halus dari sisa makanan yang tidak dibersihkan pada permukaan gigi. Pada waktu yang lama, kumpulan bakteri yang berlapis yang sebut dengan “plak” terkumpul pada area gigi dan batas gigi dan gusi. Plak ini lama kelamaan akan mengeras menjadi deposit kalsium yang disebut “kalkulus” atau “tartar”.

Hal ini apabila dibiarkan dapat menyebabkan terjadinya inflamasi pada gusi yang disebut dengan “gingivitis”, mempenetrasi batas gusi dan menyebabkan terjadinya “periodontitis”. Apabila tidak dirawat, penyakit ini dapat menyebabkan perusakan sempurna pada jaringan penyokong gigi dan terjadi “abscess” dan akhirnya gigipun tanggal.

Tanda-tanda terjadinya radang gusi yang perlu diwaspadai adalah :

  • Gusi berwarna merah, lunak dan agak bengkak.

  • Berdarah ketika menggosok gigi atau makan makanan yang keras seperti keripik atau semisalnya.

  • Mulut berbau tidak sedap.

  • Gigi goyang dan akhirnya tanggal.

Menurut studi yang dilakukan CDHO (College of Dental Hygienist of Ontario) diperkirakan sebanyak 75% orang dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun menderita radang gusi. Namun dengan pemeliharaan kesehatan mulut yang rutin dan tepat, radang gusi dapat dikendalikan atau bahkan disembuhkan –dengan izin Alloh-.

Radang gusi dan jantung anda

Sebuah penelitian terbaru menyatakan bahwa radang gusi dapat meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke. Bahkan, beberapa studi lainnya menyatakan bahwa radang gusi merupakan faktor potensial yang beresiko secara signifikan terhadap jantung selain merokok, kolesterol dan histori penyakit keluarga.

Studi ini menjelaskan bahwa bakteri dari radang gusi dapat berpindah melalui peredaran darah, yang dapat menyebabkan pembentukan “artery-clogging plaques” (plak penyumbat arteri).

Penelitian yang dilakukan kepada 1200 veteran Amerika Serikat selama periode 35 tahun, menunjukkan bahwa mereka yang menderita radang gusi cenderung terkena stroke dan sakit jantung dibandingkan dengan yang memiliki gusi sehat.

Radang gusi dan paru-paru anda

Kita telah tahu bahwa rokok, usia tua dan adanya kondisi kesehatan yang memperlemah sistem imunitas merupakan faktor penyebab sakit paru-paru. Namun para llmuwan sekarang meyakini bahwa radang gusi dapat pula menjadi faktor yang dapat meningkatkan resiko infeksi saluran pernafasan secara signifikan dan secara potensial memperburuk radang saluran pernafasan seperti pneumonia, bronchitis, emphysema dan chronic obstructive pulmonary.

Infeksi saluran pernafasan disebabkan oleh terhirupnya atau masuknya bakteri dari mulut dan saluran pernafasan menuju ke paru-paru. Ketika sel-sel bakteri ini sampai di saluran pernafasan bawah, dapat menumbulkan infeksi atau memperburuk kondisi paru-paru.

penelitian terbaru menemukan bahwa bakteri yang terdapat di rongga mulut dapat berpindah ke paru-paru menyebabkan penyakit semisal pneumonia, terutama pada orang yang menderita radang gusi.

Radang gusi dan diabetes

Kita telah faham bahwa penderita diabetes lebih rawan terhadap infeksi bakteri, termasuk radang gusi. Penelitian terakhir menunjukkan adanya korelasi yang erat antara diabetes dan radang gusi. Radang gusi dapat memperparah kasus diabetes yang diderita atau bahkan dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi.

Salah satu studi terbaru menyatakan, bahwa pasien penderita diabetes memerlukan pengobatan insulin yang kurang sering intensitasnya dibandingkan dengan pengobatan radang gusi mereka. Studi lainnya menemukan bahwa penyakit periodontal parah dapat meningkatkan level gula darah yang meningkatkan resiko terjadinya komplikasi.

Hasil studi ini menunjukkan bahwa radang gusi yang parah merupakan faktor penting di dalam progresif diabetes. Penderita diabetes dan radang gusi harus mendapatkan pengobatan rutin dan intensif dari ahli kesehatan mulut professional untuk mengurangi terjadinya inflamasi gusi.

Apa yang dapat anda lakukan?

Jika anda menderita atau beresiko menderita satu atau lebih problem kesehatan di atas, sangatlah penting untuk memberikan perhatian pada kebersihan dan kesehatan mulut. Untungnya, dengan perlakuan yang tepat dan rutin, radang gusi dapat dikendalikan dan disembuhkan –dengan izin Alloh tentunya-.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu anda lakukan :


Cek-up ke dokter gigi

Mengunjungi dokter gigi bukanlah setiap kali anda sakit gigi atau mengalami masalah dengan mulut anda. Namun hendaknya anda memiliki jadwal rutin untuk memeriksa, mengontrol dan mengawasi kesehatan mulut anda. Mengunjungi dokter gigi secara rutin merupakan salah satu tahap terpenting yang perlu anda lakukan untuk memelihara dan menjaga kesehatan mulut anda.

Hal-hal yang biasanya akan dilakukan oleh dokter gigi terhadap anda adalah :

  1. Dia akan memulai mereview histori medis anda untuk meyakinkan bahwa tidak ada kondisi medis yang dapat mempengaruhi kondisi pengobatan anda.

  2. Tahap berikutnya adalah, dia mungkin akan mengamati kondisi bagian kepala dan leher anda, diikuti pada area gusi, gigi dan area lainnya pada mulut anda.

  3. Setelah itu, anda siap untuk menerima pembersihan gigi, yang disebut dengan “scalling” untuk menghilangkan plak yang terbentuk.

  4. Gigi anda boleh jadi akan dipoles atau digosok untuk menghilangkan warna tidak alami. Apabila diperlukan anda akan menerima perlakuan fluoride untuk memperkuat gigi.

  5. Berdasarkan kondisi gigi dan gusi anda, dokter gigi akan menjadwalkan program kesehatan mulut anda dan dia akan memberikan saran-saran yang berkaitan dengan kesehatan mulut anda, seperti mengurangi makanan manis-manis, mengurangi minum kopi, berhenti merokok, dll.


Bersihkan mulut secara rutin

Hanya butuh waktu kurang dari 5 menit, 2 kali sehari yang anda perlukan untuk memelihara dan menjaga kesehatan mulut anda. Tak ada kata terlambat ataupun terlalu cepat untuk memulai kebiasaan ini.

Berikut ini petunjuk umum untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut bagi semua usia :

1. Bayi

- Berikan minum bayi dengan air tawar yang higinis selain minum susu dan jus manis saat menjelang waktu tidurnya.
- Bersihkan dengan lembut gigi bayi yang baru tumbuh, gusi dan lidahnya dengan kain lembut yang halus, bersih dan higinis. Ingat, dengan lembut jangan sampai melukai organ mulut si bay 2. Anak-anak
- Kenalkanlah dan biasakanlah anak-anak anda dengan peralatan pembersih mulut dan cara pakai serta waktu-waktunya
- Orang tua diharapkan menyikatkan gigi mereka pada malam hari menjelang tidur dan membiarkan mereka menyikat gigi mereka sendiri pada pagi harinya
- Direkomendasikan untuk membawa mereka ke dokter gigi pertama kali pada usia 2 tahun
3. Remaja dan dewasa
- Sikat gigi :
Carilah sikat gigi yang lembut sesuai dengan gigi dan mulut anda, jangan sampai menyikat dengan sikat yang keras dan akan melukai mulut dan gusi anda.
Oleskan pasta gigi secara merata ke seluruh permukaan sikat, jangan terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Tempatkan posisi sikat kebih kurang 45o pada pertemuan antara gusi dan gigi
Gerak-gerakkan naik turun menjauhi gusi secara vertikal dengan sedikit tekanan dengan memutar gagang lebih kurang 120o.
- Sikat lidah :
Biasakanlah menyikat lidah anda baik dengan sikat gigi maupun dengan sikat khusus lidah, tanpa atau dengan pasta gigi.
Sikat khusus lidah lebih direkomendasikan karena lebih lembut dan tidak menyebabkan rasa mual mau muntah.
Lakukan secara lembut mulai dari pangkal lidah bagian belakang menuju ke ujung lidah dengan perlahan-lahan.
- Flossing :
Ambil lebih kurang benang floss sepanjang 2 inchi.
Pegang ujung-ujungnya dengan ibu jari dan jari telunjuk
Selipkan di antara sela-sela gigi lalu gerakkan naik turun maju mundur dengan bentuk gerakan U.
- Kumur :
Berkumur dengan air bersih sebenarnya telah mencukupi, namun menggunakan mouthwash lebih efektif di dalam membersihkan sisa-sisa kotoran dan plak.
Berkumurlah selama lebih kurang 30 detik setelah membersihkan mulut.
4. Orang tua
- Orang tua tetap dapat mengalami gigi berlubang, terutama pada area sekitar akar gigi, oleh karena itu tetap dianjurkan untuk menyikat gigi secara rutin.
- Orang tua yang memakai gigi palsu, tetap disarankan untuk tetap menggosok gigi dan gusinya secara lembut dan mencuci gigi palsunya dengan cairan desinfektans.

Membangun kebiasaan sehat

Membangun kebiasaan adalah suatu hal yang terkadang berat untuk dilakukan, terutama orang yang belum biasa melaksanakannya. Namun, dengan niat yang kuat, senantiasa menyadari pentingnya kesehatan dan manfaatnya bagi kita, insya Alloh akan menjadi mudah.

Berikut ini merupakan kebiasaan sehat yang dianjurkan :

  • Bersiwak, baik dikombinasikan dengan menyikat gigi ataupun setiap akan wudhu. Siwak sangat besar manfaatnya bagi kesehatan mulut, sebagaimana telah banyak penelitian tentangnya yang membuktikannya. Siwak mengandung properti pasta gigi alami yang efektif dan aman digunakan serta mudah dilakukan kapan saja dan dimana saja. Bersiwak merupakan sunnah nabi yang berbarakah, melaksanakannya mendapatkan pahala dan mendapatkan faidah yang besar bagi kesehatan mulut.

  • Biasakan berkumur sebelum dan setelah makan. Karena dengan berkumur sebelum dan setelah makan, akan mereduksi kuman penyakit yang dapat masuk ke dalam tubuh kita melalui makanan.

  • Tidak merokok, minum banyak kopi dan mengkonsumsi produk yang manis-manis secara berlebihan. Merokok adalah haram di dalam Islam dan tidak membawa sedikitpun manfaat bagi tubuh.

(Diadaptasi dari “Oral Health Matter from Head to Toe”, Science & Health Brochure, College of Dental Hygienist of Ontario oleh Abu Salma)

Minggu, 29 Juni 2008

Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja Putri Indonesia Masih Terabaikan


Kapanlagi.com - Masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja perempuan di Indonesia masih terabaikan, ini terlihat dari banyaknya kasus kehamilan di luar nikah, kekerasan masa pacaran dan aborsi dengan obat-obatan yang beresiko tinggi.

"Data konseling kehamilan tidak dikehendaki selama 2004 menunjukkan 560 kasus reproduksi dengan proporsi usia di bawah 18 tahun mencapai 10,89 persen," kata Indana Laazulva SIP Mkes pada seminar Kesehatan Reproduksi bagi Ibu, Remaja dan Anak dalam Perspektif Gender yang diselenggarakan Pusat Studi Wanita Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, sebagian remaja tersebut berusia 14 hingga 24 tahun, dan pengetahuan mereka tentang resiko melakukan hubungan seks masih rendah. "Ini karena kurangnya informasi mengenai seksualitas dan reproduksi," sambungnya.

Salah satu solusinya, yakni melalui program promotif, preventif dan kuratif, antara lain dengan pelatihan kepada remaja perempuan untuk berkata `tidak` jika diajak berhubungan seks oleh pacarnya, layanan kesehatan yang ramah dan bisa diakses secara mudah oleh para remaja, memperbaiki komunikasi antar orangtua dan anak.

Juga bisa melalui pemberian dukungan sosial, psikis dan layanan kesehatan bagi perempuan korban kehamilan tidak dikehendaki (KTD)

Kata dia, pemerintah sendiri perlu menetapkan kebijakan dalam menjalankan program tersebut, yakni dengan menyediakan pembiayaan kesehatan reproduksi remaja sesuai kesepakatan International Conference for Population and Development (ICPD) Kairo 1994 tentang hak-hak remaja.

Dalam seminar ini juga dibahas pentingnya informasi bagi para ibu dalam memenuhi kebutuhan gizi bagi bayi, sehingga bayi tidak akan mengalami gangguan selama pertumbuhannya.

Dicontohkannya, salah satu penyakit karena kekurangan gizi adalah anencephaly, yakni bayi lahir dengan tidak memiliki otak, sehingga mengakibatkan kematian.

Pakar gizi anak Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta Dr Endy Paryanto P mengatakan masyarakat perlu memahami pentingnya asupan gizi untuk kesehatan bayi agar tidak mengalami resiko kesehatan dalam pertumbuhannya.

Ia mengatakan peran makanan dalam tumbuh kembang anak adalah membentuk struktur pertumbuhan otak dan menjalankan fungsi otak, yang pertumbuhannya dimulai sejak bayi masih dalam kandungan sampai usia 12 tahun.

Menurut dia, selama ini penyuluhan kesehatan belum dilakukan secara menyeluruh, sehingga masih banyak warga masyarakat yang belum tahu bahwa gizi merupakan kebutuhan utama dan penting bagi pertumbuhan bayi.

Maka, peran pemerintah, orangtua, Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), institusi pendidikan serta masyarakat sangat diperlukan dalam memahami, mencegah serta cara mengatasi masalah seksualitas dan seputar kasus reproduksi itu. Yang tidak kalah penting adalah penanaman akidah yang benar sejak kecil supaya ketika besar bisa membentengi diri dengan iman yang kuat. (*/erl)

Sabtu, 28 Juni 2008

WARNING Deep Kiss',


Bagi para penggemar film-film produksi Hollywood, tentu sudah tak asing dengan 'kebiasaan' alias tradisi yang sering muncul di dalam alur ceritanya, yakni selalu ada adegan deep kiss atau ciuman intim. Adegan yang bagi sebagian masyarakat masih dianggap 'haram' tampil pada film-film nasional ini memang cenderung mudah ditiru masyarakat, khususnya oleh kaum muda.

Mereka beranggapan model ciuman seperti itu sangatlah 'nikmat'. Padahal, ciuman intim beresiko menyebarkan berbagai jenis penyakit, apalagi jika dilakukan dengan beberapa orang yang tidak diketahui riwayat penyakitnya, dari penyakit mulut hingga penyakit dalam. Wow! Mengerikan bukan?

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Australia, hal tersebut meningkatkan resiko terkena meningitis atau kerusakan membran otak. Ciuman yang 'dalam' dan sempurna memberi pengalaman yang lebih berkesan ketimbang hubungan seksual. Hal ini diungkapkan oleh para pencinta ciuman. Lantas, banyak orang menilai ciuman yang hebat adalah gaya orang Prancis yang kemudian dikenal dengan French Kiss. Dalam gaya ini, lidahlah yang paling berperan. Padahal lidah memiliki permukaan yang sensitif. Tak mengherankan bila sensasinya bisa melesat, tapi seketika itu pula bakteri bisa dengan mudah berpindah antara dua manusia.

Rupanya, di sini kenikmatan dan bencana saling 'bergandengan'. Profesor Robert Booy, Wakil Direktur National 'Centre for Immunization Research and Surveillance' pada Rumah Sakit Anak Westmead, Sydney, Australia, adalah orang yang mengungkapkan kaitan French Kiss dengan penyebaran bakteri meningococcal.

"Berciuman dengan lidah, berpotensi tinggi menyebabkan terjadinya penyebaran bakteri meningococcal, khususnya bagi orang yang berganti-ganti pasangan," kata Booy.

Meningitis adalah infeksi pada bagian pembungkus otak dan syaraf tulang belakang. Penyebabnya adalah virus atau bakteri. Penyakit ini sering menyerang anak-anak dan remaja, serta penyebarannya dari seorang penderita kepada orang di sekitarnya melalui udara, misalnya melalui bersin, batuk, ciuman, dan hidup dalam satu ruangan, misalnya di asrama.

Sekitar 5 hingga 10% pasien akhirnya meninggal karena serangan penyakit ini, dalam tempo 24 hingga 48 jam setelah timbul gejala. Dalam laporan penelitian yang dimuat British Medical Journal, para peneliti mempelajari faktor-faktor yang meningkatkan resiko penyakit. Penelitian tersebut dilakukan terhadap para penderita berusia 15 hingga 19 tahun, yang menjalani perawatan di rumah sakit karena menderita penyakit tersebut.

Selain melakukan wawancara dengan pasien, para peneliti juga mengukur sampel darah, kerongkongan, dan lap ingus. Dengan membandingkan data-data serupa dari remaja yang sehat, Booy dan timnya menemukan bahwa ciuman intim antara seseorang dengan penderita meningitis adalah salah satu sumber penyebaran penyakit tersebut.

Dari hasil survei terhadap 144 remaja Inggris yang berusia 15-19 tahun di sebuah rumah sakit, para peneliti Australia yang dipimpin Booy mencatat dua faktor yang menjadi pertanda perilaku yang kerap menjadi sasaran bakteri meningococcal, yakni remaja yang memiliki kekasih yang berperilaku 'multipartner' dan pasangan yang kerap berpesta, karena bakteri ini bisa menyebar dari batuk para perokok.

Gejala awal meningitis seperti flu, di antaranya demam, sakit kepala, leher kaku, dan nafsu makan hilang. Jadi tak salah jika Anda menyangka pasangan Anda sedang terserang penyakit ringan tersebut. Hingga tak ada ketakutan saat berciuman karena kalau ketularan pun paling cuma mengalami demam atau pilek.

Selain meningitis, sebenarnya ada sejumlah penyakit infeksi lain yang dengan mudah ditularkan melalui ciuman, seperti penyakit gondok, sakit tenggorokan, bahkan infeksi cytomegalovirus, jenis virus yang bisa ditemukan pada air liur, urine, dan cairan tubuh lain. Virus yang termasuk keluarga virus herpes ini bisa menyebar melalui hubungan seksual dan berciuman. Pada orang dewasa, gejalanya berupa pembengkakan kelenjar getah bening, demam, dan rasa lelah yang terus-menerus.

Mereka menyarankan para remaja untuk mengubah perilakunya, untuk menurunkan resiko penyebaran penyakit ini. Tentu saja saran tersebut juga berguna bagi setiap orang. Ciuman bukan masalah sepele dan harus dipastikan dengan orang yang sehat. Jadi tinggal bagaimana cara kita menyadarkan remaja khususnya yang terkadang begitu mudah melakukan ciuman dengan pacarnya yang belum pasti dijamin kesehatannya. Dan bagi suami istripun juga harus waspada dengan kebiasaan berciuman model ini. Pastikan pasangan yang hendak berciuman adalah orang yang sehat. (bun)

sumber: Kapanlagi.com

Merawat Organ Kewanitaan


Tinggal di daerah tropis yang panas membuat kita sering berkeringat. Keringat ini membuat tubuh kita lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan berlipat sehingga kadang-kadang membuat kulit terasa gatal-gatal.

Akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan eksosistem di vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tak sedap serta infeksi. Untuk itulah kita perlu menjaga keseimbangan ekosistem vagina.

Ekosistem vagina adalah lingkaran kehidupan yang ada di vagina. Ekosistem ini dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu estrogen dan laktobasilus (bakteri baik). Jika keseimbangan ini terganggu, bakteri laktobasilus akan mati dan bakteri pathogen akan tumbuh sehingga tubuh akan rentan terhadap infeksi.

Sebenarnya di dalam vagina terdapat bakteri, 95 persennya adalah bakteri yang baik sedang sisanya bakteri pathogen. Agar ekosistem seimbang, dibutuhkan tingkat keasaman (pH balance) pada kisaran 3,8 - 4,2. Dengan tingkat keasaman tersebut, laktobasilus akan subur dan bakteri pathogen mati.

Banyak faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem vagina, antara lain kontrasepsi oral, diabetes melitus, pemakaian antibiotik, darah haid, cairan mani, penyemprotan cairan ke dalam vagina (douching) dan gangguan hormon (pubertas, menopause atau kehamilan).

Dalam keadaan normal vagina mempunyai bau yang khas. Tetapi, bila ada infeksi atau keputihan yang tidak normal dapat menimbulkan bau yang mengganggu, seperti bau yang tidak sedap, menyengat, dan amis yang disebabkan jamur, bakteri atau kuman lainnya. Jika infeksi yang terjadi di vagina ini dibiarkan, bisa masuk sampai ke dalam rahim.

Alaminya susu

Untuk menjaga kebersihan dan mematikan bakteri jahat di dalam vagina memang tersedia produk pembersih daerah intim wanita. Dari sekian banyak merek yang beredar rata-rata memiliki tiga bahan dasar.

Pertama, yang berasal dari ekstrak daun sirih (piper betle L) yang sangat efektif sebagai antiseptik, membasmi jamur Candida Albicans dan mengurangi sekresi cairan pada vagina. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Amir Syarif dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, penggunaan daun sirih pada pengobatan keputihan, 90,0 persen pasien dinyatakan sembuh.

Sayangnya, jika pembersih berbahan daun sirih ini digunakan dalam waktu lama, semua bakteri di vagina ikut mati, termasuk bakteri laktobasilus. Sehingga keseimbangan eksosistem menjadi terganggu.

Kedua, produk-produk pembersih kewanitaan yang mengandung bahan Povidone lodine. Bahan ini merupakan anti infeksi untuk terapi jamur dan berbagai bakteri. Efek samping produk yang mengandung bahan ini adalah dermatitis kontak sampai reaksi alergi yang berat.

Ketiga, produk yang merupakan kombinasi laktoserum dan asam laktat. Laktoserum ini berasal dari hasil fermentasi susu sapi dan mengandung senyawa laktat, laktose serta nutrisi yang diperlukan untuk ekosistem vagina. Sedangkan asam laktat berfungsi untuk menjaga tingkat pH di vagina.

Menurut dr. Junita Indarti, SpOG, dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan dari RSCM, susu mengandung zat aktif yang bisa diekstrak menjadi asam laktat dan laktoserum, dan secara klinis terbukti mengurangi keluhan rasa gatal, rasa terbakar dan keputihan pada vagina.

"Sebanyak 70 persen pasien yang datang berobat, keluhannya hanya seputar keputihan. Setelah pasien dirawat dengan pemberian larutan asam laktat dan laktoserum dua kali sehari selama dua minggu, tingkat kesembuhannya mencapai 80 persen, hanya 5,4 persen yang mengalami efek samping berupa ruam kulit" katanya menjelaskan.

Kombinasi asam laktat dan laktoserum sebagai pembersih organ kewanitaan bersifat alami karena tidak membunuh bakteri laktobasilus melainkan meningkatkan pertumbuhannya. Salah satu produk yang pembersih wanita yang mengandung bahan ini adalah Lactacyd, yang saat ini sudah bisa dibeli di outlet toko obat.

Sebelum memutuskan memilih suatu produk, menurut Junita ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, antara lain apa saja keluhan yang dirasakan saat ini dan sebisa mungkin memilih produk yang isinya mengandung zat-zat yang baik.

"Untuk pemakaian jangka panjang sebaiknya memilih produk yang bisa memelihara ekosistem alami vagina. Produk yang mengandung pembunuh bakteri sebaiknya hanya digunakan untuk jangka pendek atau ketika ada masalah saja," tambah Junita.

Kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan kita. Jika ekosistem vagina terjaga seimbang, otomatis kita akan merasa lebih bersih dan segar dan tentu saja lebih nyaman melakukan aktivitas sehari-hari sehingga menambah rasa percaya diri. ***

sumber: Kompas Cyber Media